Yok, belajar kebidanan,....semoga bermanfaat
ASUHAN
KEPERAWATAN KEHAMILAN GANDA
BAB I
LATAR BELAKANG
PENDAHULUAN
Jika berdasarkan pemeriksaan kandungan ternyata
dalam suatu pasangan keluarga sang istri mengandung bayi kembar, hal ini tentu
akan membuat keluarga terkejut. Terlebih untuk ibu, sudah terbayang berbagai
hal dan kecemasan yang lebih dari bila hanya satu bayi.
Setelah mengetahui hal ini, hal pertama yang
harus diingat adalah jangan memaksakan diri untuk akan melakukan semuanya kelak
seorang diri. Pertama diskusikan dengan suami. Untuk mengurus seorang bayi saja
sudah cukup berat bagi seorang ibu, terlebih bila harus mengurus dua bayi dalam
waktu yang bersamaan. Karena itu perlu dipersiapkan sebaik-baiknya segala hal untuk
menyongsong kelahiran. Terutama disini kerjasama dengan suami merupakan syarat
mutlak.
Bisa dibayangkan dengan mudah betapa beratnya
menanggung dan mengurus 2 bayi sekaligus. Meski demikian sebenarnya kebahagiaan
dan kepuasan yang akan didapat juga dua kali lipat ! Karena itu tidak perlu
terlalu cemas sehingga malah menimbulkan efek sampingan yang tidak baik.
Sebaiknya manfaatkan waktu dan alihkan perhatian untuk memikirkan hal-hal yang
bisa dipersiapkan sejak dini.
BAB II
PEMBAHASAN
LANDASAN TEORI
A.
DEFINISI
Kehamilan ganda atau kehamilan kembar adalah
kehamilan dengan dua janin atau lebih.Kehamilan kembar terjadi bila 2 atau
lebih ovum mengalami pembuahan ( dizygotic) atau bila satu ovum yang sudah
dibuahi mengalami pembelahan terlalu dini sehingga membentuk 2 embrio yang
identik (monozygotic).
Kembar monozygotik terjadi pada 2.3 – 4 per 1000
kehamilan pada semua jenis suku bangsa, 30% dari semua jenis kehamilan
kembar.Kembar dizygotic (fraternal) adalah dua buah ovum yang mengalami pembuahan
secara terpisah, 70% dari semua jenis kehamilan kembar.
Sejak ditemukannya obat-obat dan cara induksi
ovulasi maka dari laporan-laporan dari seluruh pelosok dunia, frekuensi
kehamilan kembar condong meningkat. Bahkan sekarang telah ada hamil kembar lebih
dari 6 janin.15 tahun terakhir ini angka kejadian kehamilan kembar meningkat
oleh karena :
- Pemakaian luas dari
obat induksi ovulasi
- Penerapan ART
(assisted reproductive technology)
Morbiditas dan mortalitas maternal lebih tinggi
pada kehamilan kembar dibanding kehamilan tunggal akibat :
- Persalinan preterm
- Perdarahan
- Infeksi traktus
urinarius
- Hipertensi dalam
kehamilan
2/3 kehamilan kembar berakhir dengan persalinan
janin tunggal (sebagian embrio lain berakhir dalam usia kehamilan 10 minggu).
Mortalitas perinatal kehamilan kembar terutama
terjadi pada kehamilan kembar monozygotik lebih tinggi dari kehamilan tunggal
oleh karena :
- Kelainan kromosome
- Prematuritas
- Kelainan kongenital
- Hipoksia
- Trauma
B.
ETIOLOGI
Faktor-faktor yang mempengaruhi kehamilan ganda adalah
:
- Bangsa (Ras)
- umur dan paritas,
sering mempengaruhi kehamilan kembar 2 telur.
- Factor obat-obat
konduksi ovulasi : profertil, clomid, dan hormone gonadotropin dapat
menyebabkan kehamilan dizigotik dan kembar lebih dari 2.
- Factor keturunan.
- Factor yang lain
belum diketahui.
C.PATOGENESIS
1. Kehamilan
kembar MONOZYGOTIK
- Kehamilan kembar
yang terjadi dari fertilisasi sebuah ovum dari satu sperma.
- Biasanya memiliki
jenis kelamin sama.
- Perkembangan
tergantung pada saat kapan terjadinya divisi preimplantasi
- Umumnya memiliki
karakteristik fisik sama ( bayangan cermin) ; namun dengan sidik jari yang
berbeda.
2. Kehamilan
kembar DIZYGOTIK
- Kehamilan kembar
yang berasal dari dua buah ovum dan dua sperma.
- Kehamilan kembar
dizyogitic dapat memiliki jenis sex berbeda atau sama.Faktor yang
mempengaruhi terjadinya kembar dizygotic :
- Ras (lebih sering
pada kulit berwarna)
- Angka kejadian di
Jepang 1.3 : 1000 ; di Nigeria 49 : 1000 dan di USA 12 : 1000
- Cenderung berulang.
- Menurun dalam
keluarga (terutama keluarga ibu).
- Usia (sering
terjadi pada usia 35 – 45 tahun).
- Ukuran tubuh ibu
besar sering mempunyai anak kembar.
- Golongan darah O
dan A sering mempunyai anak kembar.
- Sering terjadi pada
kasus yang segera hamil setelah menghentikan oral kontrasepsi.
- Penggunaan klomifen
sitrat meningkatkan kejadian kehamilan kembar monozygotic sebesar 5 – 10%
.
3.
Bentuk
kehamilan kembar lain
- Fertilisasi
2 ovum yang berasal dari 1 oosit dengan 2 sperma.
- Fertilisasi
satu ovum dengan 2 sperma pada dua kejadian coitus yang berbeda (superfecundasi)
- Superfetation
adalah fertilisasi 2 ovum yang dilepaskan pada dua haid yang berbeda
(tidak mungkin terjadi pada manusia) oleh karena corpus luteum pada proses
kehamilan sebelumnya akan menekan terjadinya proses ovulasi pada siklus
bulan berikutnya.
Frekuensi menurut hukum Hellin antara kehamilan
ganda dan tunggal adalah:
- Gemelly
(2) 1:8
- Triplet
(3) 1:89²
- Quadruplet
(4) 1:89³
- Quintuplet
(5) 1:89
- Sextuplet
(6) 1:89
D. JENIS
GEMELLI
1. Gemelli dizigotik (kembar 2 telur), heterolog, biovuler
dan futernal, kedua telur bisa berasal dari :
- 1 ovarium dan dari
2 folikel de graft
- 1 ovarium dan dari
1 folikel de graft
- 1 ovarium kanan dan
satu lagi dari ovarium kiri
2. Gemelli monozigotik (kembar I telur), homotog, uniovuler,
identik dapat terjadi karena:
- Satu
telur dengan 2 inti, hambatan pada tingkat blastula
- Hambatan
setelah amnion dibentuk, tetapi sebelum primitive steak
3. Coryoined fwins, super fekundasi dan
superficial
conryoined
twins atau kembar siam adalah kembar dimana janin melengket
satu
dengan yang lainnya. Misalnya torakopagus (dada dengan dada), abdominopagus
(perlengketan kedua abdomen), kraniopagus (kedua kepala) dan sebagainya.
4.
Superfukundasi adalah pembuahan dua telur yang
dikeluarkan pada ovulasi yang sama pada dua kali koiytus yang dilakukan pada
jarak waktu yang pendek. Hal ini dilaporkan oleh Archer (1990) seorang wanita
kulit putih yang melakukan koitus berturut-turut dengan seorang kulit putih dan
kemudian dengan pria Negro melahirkan bayi kembar : satu bayi putih dan satu bayi
Negro (mulatto).
5.
Superfetasi adalah kehamilan kedua yang terjadi
beberapa minggu atau bulan setelah kehamilan pertama. Belum pernah dibuktikan
pada manusia namun dapat ditemukan pada kuda.
E. PERTUMBUHAN
JANIN KEMBAR
- Berat badan satu
janin kehamilan kembar rata-rata 1000gr lebih ringan
dari
janin tunggal.
- Berat badan baru
lahir biasanya pada kembar dua di bawah 2500 gr, triplet
di
bawah 2000 gr, quadriplet di bawah 1500 gr dan quintuplet di bawah 1000 gr.
- Berat badan
masing-masin janin dari kehamilan kembar tidak sama umumnya
berselisih
antara 50 sampai 1000gr, karena pembagian sirkulasi darah tidak sama maka yang
satu kurang bertumbuh dari yang lainnya.
- Pada kehamilan
ganda monozigotik.
- Pembuluh
darah janin yang satu beranastomosis dengan janin yang
- lain,
karena itu setelah bayi satu lahir tali pusat harus diikat untuk
menghindari perdarahan.
- Karena
itu janin yang satu dapat terganggu pertumbuhannya dan menjadi
- monstrum
seperti akardiakus dan kelainan lainnya.
- Dapat
terjadi sindroma transfuse fetal: pada janin yang dapat darah lebih
banyak terjadi: hidramnion, polisitemia, edema dan pertumbuhan yang baik.
Sedangkan janin kedua kurang pertumbuhan nya terjadilah: kecil, anemia,
dehidrasi, oligohidramni dan mikrokardia.
- Pada kehamilan
kembar dizigotik
- Dapat
terjadi satu janin meninggal dan yang satu tumbuh sampai cukup bulan.
- Janin
yang mati bisa diresorbsi (kalau pada kehamilan muda) atau pada kehamilan
agak tua janin jadi gepeng disebut fetus papyraseus atau kompresus.
F. GEJALA
KLINIK
Keluhan kehamilan lebih sering terjadi dan lebih
berat.
Tanda-tanda yang sering terlihat :
- Ukuran uterus lebih
besar dari yang diharapkan.
- Kenaikan berat
badan ibu berlebihan.
- Polihidramnion.
- Riwayat ART
(Assisted Reproductive Technology)
- Kenaikan MSAFP
(maternal serum alpha feto protein)
- Palpasi yang meraba
banyak bagian kecil janin.
- Detik Jantung Janin
lebih dari 1 tempat dengan perbedaan frekuensi sebesar > 8 detik per
menit.
G. LETAK
PADA PRESENTASI LANIN
Pada kehamilan kembar sering terjadi kesalahan
presentasi dan posisi kedua janin. Begitu pula letak janin kedua dapat berubah
setelah janin pertama lahir, misalnya dari letak lintang berubah menjadi letak
sungsang atau letak kepala. Berbagai kombinasi letak, presentasi dan posisi
bisa terjadi ; yang paling sering dijumpai adalah :
- Kedua
janin dalam letak membujur,presentasi kepala;( 44-47%)
- Letak
membujur,presentasi kepala bokong( 37-38%)
- Keduanya
presentasi bokong( 8-10%)
- Letak
lintang dan presentasi kepala( 5-5,3%)
- Letak
lintang dan presentasi bokong( 1,5-2%)
- Dua-duanya
letak lintang( 0,2-0,60/o)
- Letak
dan presentasi 69 adalah letak yang berbahaya, karena dapat terjadi
- “kunci-mengunci”
(interlocking).
H. FAKTOR
FAKTOR TERKAIT
- Anemia gravidarum
sering terjadi .
- Gangguan pada
sistem respirasi dimana “Respiratory tidal volume” meningkat tapi pasien
lebih bebas bernafas oleh karena kadar progesteron yang tinggi.
- Kista lutein dan
asites sering terjadi oleh karena tingginya hCG.
- Perubahan kehamilan
lebih menyolok pada sistem kardiovaskular, sistem respirasi, sistem
Gastrointestinal , ginjal dan sistem muskuloskeletal.
- Termasuk kehamilan
resiko tinggi oleh karena meningkatnya kejadian :
- Anemia
gravidarum
- Infeksi
traktus urinarius
- Preeklampsia
–eklampsia
- Perdarahan
sebelum-selama dan sesudah persalinan
- Kejadian
plasenta previa
- Inersia
uteri
- Plasenta dan
talipusat
Plasenta
dan selaput ketuban pada kembar monozygote dapat bervariasi seperti terlihat
pada gambar 22.1, tergantung pada saat “pembelahan awal” pada discus embrionik.
Variasi yang dapat terlihat adalah :
·
Selaput ketuban pada kehamilan kembar
·
Pembelahan sebelum stadium morula dan
diferensiasi trofoblas (pada hari ke III) menghasilkan 1 atau 2 plasenta, 2
chorion dan 2 amnion (sangat menyerupai kembar dizygotic dan meliputi hampir
1/3 kasus kembar monozygotic)
·
Pembelahan setelah diferensiasi trofoblas tapi
sebelum pembentukan amnion (hari ke IV – VIII) menghasilkan 1 plasenta dan 2
amnion ( meliputi 2/3 kasus kembar monozygotic)
·
Pembelahan setelah diferensiasi amnion ( hari ke
VIII – XIII) menghasilkan 1 plasenta, 1 chorion dan 1 amnion
·
Pembelahan setelah hari ke 15 menyebabkan kembar
tak sempurna, pembelahan pada hari ke XIII – XV menyebabkan kembar siam.
·
Masalah paling serius pada plasenta
monochorionic adalah jalur pintas pembuluh darah yang disebut sebagai sindroma
“twin to twin tranfusion” yang terjadi akibat anastomosis masing-masing
individu sejak kehamilan awal mereka.
·
Komunikasi yang terjadi dapat ateri-arteri,
vena-vena atau arteri – vena. Yang paling berbahaya adalah kombinasi
arteri-vena yang dapat menyebabkan sindroma “twin to twin tranfusion”
o
Janin resipien akan mengalami : edematous,
hipertensi, asites, ‘kern’ icterus, pembesaran ginjal dan jantung, hidramnion
akibat poliuria, hipervolemia dan meninggal akibat gagal jantung dalam usia 24
jam pertama.
o
Janin donor : kecil, pucat, dehidrasi akibat
PJT-Pertumbuhan janin terhambat, malnutrisi dan hipovolemia, oligohidramnion,
anemia berat, hidrops fetalis dan gagal jantung.
- Janin
- Melalui
pemeriksaan ultrasonografi secara dini, diketahui bahwa angka kejadian
kehamilan kembar sebelum kehamilan 12 minggu kira-kira 3.29 – 5.39%.
- Namun
20% diantaranya satu atau lebih janin akan menghilang secara spontan dan
kadang-kadang disertai dengan perdarahan pervaginam yang merupakan kejadian
abortus (“vanishing twin”).
- Kelainan
kongenital pada kehamilan kembar ± 2% ( pada kehamilan tunggal ± 1%)
Kelainan kongenital pada kembar monozygotic lebih sering.
I .PEMERIKSAAN
KLINIS
- Temuan
Laboratorium
Sebagian besar kehamilan kembar terdeteksi atas
dasar pemeriksaaan MSAFP dan atau ultrasonografi.
- Kadar
Hematokrit dan Hemoglobin menurun.
- Anemia
maternal : hipokromik normositik.
- Kemungkinan
terjadi gangguan pada pemeriksaan OGTT-oral glucosa tolerance test.
- Pemeriksaan
ultrasonografi
Pemeriksaan
ultrasonografi pada kehamilan kembar harus dikerjakan. Pada kehamilan kembar
dichorionic : jenis kelamin berbeda, plasenta terpisah dengan dinding pemisah
yang tebal (> 2mm) atau “twin peak sign” dimana membran melekat pada dua
buah plasenta yang menjadi satu.Pada kehamilan monochorionik tidak terlihat gambaran
diatas.
o
Presentasi vertex-vertex = 50% kasus kehamilan kembar
o
Presentasi vertex-bokong = 33% kasus kehamilan kembar
o
Presentasi bokong-bokong = 10% kasus kehamilan kembar
J. DIAGNOSA
BANDING
- Kehamilan
tunggal
- Kesalahan
dalam penentuan tanggal HPHT-hari pertama haid terakhir dan Estimated Date
of Confinement-EDC sering menyebabkan kesalahan diagnosa kehamilan kembar.
- Polihidramnion
- Mola
Hidatidosa
- Tumor
abdomen dalam kehamilan :
o
Mioma uteri
o
Tumor ovarium
o
Vesika urinaria yang penuh
o
Kehamilan Kembar dengan komplikasi
K. KOMPLIKASI
- Hipertensi
dalam kehamilan
- Anemia
- Polihidramnion
- Persalinan
preterm
- Persalinan
macet akibat interlocking atau collision bagian terendah janin
- Mortalitas
perinatal meningkat
L. PROGNOSIS
- Mortalitas maternal
tidak jauh berbeda dengan kehamilan tunggal.
- Riwayat persalinan
dengan kembar dizygotic meningkatkan kemungkinan persalinan kembar
berikutnya sebesar 10 kali lipat.
- Morbiditas neonatus
turun bila persalinan dilakukan pada kehamilan 37 – 38 minggu.
M. PENATALAKSANAAN
Penanganan
dalam Kehamilan
- Prenatal
yang baik untuk mengenal kehamilan kembar dan mencegah komplikasi yang
timbul, dan bila diagnosa telah ditegakkan periksa akan lebih sering
(1kali seminggu pada kehamilan 32 minggu ke atas).
- Setelah
kehamilan 30 minggu, koitus dan perjalanan jauh dilarang, karena akan
merangsang partus premafurus.
- Pemakaian
gurita korset yang tidak terlalu ketat dibolehkan, supaya terasa lebih
ringan.
- Pemeriksaan
darah lengkap.
Penanganan
dalam Persalinan
Bila anak satu letaknya membujur, kala satu
diawasi seperti biasa ditolong seperti biasa dengan episiotomi mediolateralis. Setelah
itu baru waspada, lakukan periksa luar, periksa dalam untuk menentukan keadaan
janin II. Tunggu, sambil memeriksa tekanan darah itu dan lain-lain.
- Biasanya
dalam 10-15 menit his akan kuat lagi. Bila janin II letaknya
- membujur,
ketuban dipecahkan pelan-pelan supaya air ketuban tidak deras mengalir
keluar.Tunggu dan pimpinan persalinan anak II seperti biasa.
- Awas
akan kemungkinan terjadinya perdarahan post partum, maka sebaiknya
- dipasang
infuse profilaksis.
- Bila
ada kelainan letak anak II, melintang atau terjadi prolaps tali pusat
dan solusio plasentae, maka janin
dilahirkan dengan cara operatif obstetric;
- Pada
letak lintang coba versi luar dulu.
- Atau
lahirkan dengan cara versi dan ekstrasi.
- Pada
letak kepala persalinan dipercepat dengan ekshasi vakum atau forseps.
- Pada
letak bokong atau kaki; ekstraksi bokong atau kaki.
à Indikasi section
caecarea hanya pada :
- Janin
I letak lintang.
- Terjadi
prolaps tali pusat.
- Plasenta
praevia.
- Terjadi
interlocking pada letak kedua janin 69; anak satu letak sungsang dan anak
II letak kepala.
Kala IV diawasi terhadap kemungkinan terjadinya
perdarahan postpartum; berikan suntikan sinto-metrin yaitu l0 satuan sintosinon
tambah 0,2 mg methergin intravena.
Persalinan
- Pasien
harus segera ke rumah sakit bila muncul tanda awal persalinan, KPD atau
mengalami perdarahan pervaginam.
- Penilaian
klinis dilakukan seperti pada umumnya proses persalinan normal.
- Persiapan-persiapan
yang perlu untuk tindakan bedah sesar yang mungkin dikerjakan.
Klasifikasi presentasi intrapartum :
- Vertex
– Vertex ( 40%)
- Vertex
– nonVertex , bokong atau lintang ( 20% )
- Kiri
: presentasi vertex-vertex
- Kanan
presentasi Vertex- presentasi bokong
Penatalaksanaan
persalinan :
- Posisi
janin pertama harus ditentukan saat masuk kamar bersalin.
- Bila
janin pertama letak lintang atau letak sungsang maka persalinan diakhiri
dengan sectio caesar.
- Bila
janin pertama letak kepala, dapat dipertimbangkan persalinan pervaginam.
- Bila
janin pertama letak sungsang dan janin letak kepala, dikhawatirkan terjadi
interlocking sehingga persalinan anak pertama mengalami “after coming
head”
- Setelah
janin pertama lahir, biasanya kontraksi uterus menghilang atau berkurang
sehingga tidak jarang bahwa kontraksi uterus perlu diperkuat dengan
pemberian oksitosin infuse setelah dipastikan anak ke II dapat lahir
pervaginam.
ASKEP PADA KLIEN DENGAN GANGGUAN PATOLOGIK
KEHAMILAN
(KEHAMILAN KEMBAR)
I.
PENGKAJIAN
- Anamnesa;
- Perut lebih buncit
dari semestinya tua kehamilan.
- Gerakan janin lebih
banyak dirasakan ibu hamil.
- Uterus terasa lebih
cepat membesar.
- Pernah hamil kembar
atau ada sejarah keturunan.
- Inspeksi dan palpasi
- Pada
pemeriksaan pertama dan ulang pada kesan uterus lebih besar dan cepat
tumbuhnya dari biasa.
- Teraba
gerakan-gerakan janin lebih banyak
- Banyak
bagian-bagian kecil teraba
- Teraba
tiga bagian besar janin
- Teraba
2 balotemen
- Auskultasi
- Terdengar dua
denyut jantung janin pada 2 tempat yang agak berjauhan dengan perbedaan
kecepatan sedikitnya l0 denyut per menit atau sama-sama dihitung dan
berselisih 10.
- Rontgen foto abdomen :
kelihatan
2 janin.
- Ultrasonografi
kelihatan
2 janin, dua jantung yang berdenyut telah dapat ditentukan pada triwulan I.
- Elektrokardiogram fetal
diperoleh
dua EKG yang berbeda dari kedua janin
- Reaksi kehamilan
Karena
pada hamil kembar umumnya plasenta besar atau ada dua plasenta” maka produksi
HCG akan tinggi; jadi reaksi kehamilan titrasi bisa positif kadang-kadang
sampai 1/200. Hal ini dapat meragukan dengan molahidatidosa.
Kadang kala diagnosa baru diketahui setelah bayi
pertama lahir, uterus masih besar dan ternyata ada satu janin lagi dalam rahim.
Kehamilan kembar sering bersamaan dengan hidramnion dan toksemia gravidarum.
Pengaruh
Terhadap Ibu dan janin
Terhadap
ibu:
- Kebutuhan akan
zat-zat bertambah sehingga dapat menyebabkan anemia dan defisiensi zat-zat
lainnya.
- Frekuensi
hidramnion bertambah 10 kali lebih besar.
- Frekuensi
pre-eklamsi dan eklamsi lebih sering.
- Karena uterus yang
besar, wanita mengeluh: sesak nafas, sering miksi, edema dan varises pada
tungkai dan vulva.
- Dapat terjadi:
inersia uteri, perdarahan postpartum dan solusio plasenta dan sesudah anak
pertama lahir.
Terhadap
janin:
- Usia
kehamilam tambah pendek dengan jumlah janin pada kehamilan kembar : 25% pada
gemelli, 50% pada triplet dan 75% pada quadruplet akan lahir 4 minggu
sebelum cukup bulan. Jadi bayi premature akan tinggi.
- Bila
sesudah bayi pertama lahir terjadi solusio plasentae, angka kematian bayi
kedua tinggi.
- Sering
terjadi kesalahan letak janin, yang juga akan mempertinngi angka kematian
janin.
II.
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
Adapun diagnosa keperawatan
yang muncul pada kehamilan gemeli yaitu:
·
Risiko terjadinya gangguan perfusi jaringan
berhubungan dengan adanya resiko perdarahan
·
Kecemasan berhubungan dengan perubahan status
kesehatan.
III.
RENCANA
INTERVENSI
Rencana tindakan keperawatan yang akan
dilaksanakan untuk menanggulangi masalah sesuai dengan diagnosa keperawatan
yang telah ditentukan, yaitu :
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
|
TUJUAN
– KRITERIA HASIL
|
INTERVENSI
|
RASIONALISASI
|
Risiko
terjadinya gangguan perfusi jaringan berhubungan dengan adanya resiko
perdarahan
|
Tujuan
:
Klien
akan menunjukkan gangguan perfusi jaringan perifer tidak terjadi
Kriteria
Hasil :
Hb
dalam batasü normal (12-14 g%)
Turgor
kulit baik
Vital
sign dalam batasü normal
Tidak
ada mual muntah
|
· Awasi
tanda-tanda vital, kaji warna kulit/membran mukosa, dasar kuku
· Selidiki
perubahan tingkat kesadaran, keluhan pusing dan sakit kepala
· Kaji
kulit terhadap dingin, pucat, berkeringat, pegisian kapiler lambat dan nadi
perifer lemah
· Berikan
cairan intravena, produk darah
· Penatalaksanaan
pemberian obat antikoagulan tranexid 500 mg 3×1 tablet
|
· Memberika
informasi tentang derajat/keadekuatan perfusi jaringan dan membantu menentukan intervensi
selanjutnya
· Perubahan
dapat menunjukkan ketidak adekuatan perfusi serebral sebagai akibat tekanan
darah arterial
· Vasokonstriksi
adalah respon simpatis terhadap penurunan volume sirkulasi dan dapat terjadi
sebagai efek samping vasopressin
· Menggantikan
kehilangan daran, mempertahankan volume sirkulasi
· Obat
anti kagulan berfungsi mempercepat terjadinya pembekuan darah / mengurangi
perarahan
|
Kecemasan
berhubungan dengan perubahan status kesehatan
|
Tujuan
:
Klien
akan menunjukkan kecemasan berkurang/hilang
Kriteria
Hasil :
Ekspresi
wajah tenang
Klien
tidak sering bertanya tentang penyakitnya
|
· Kaji
tingkat kecemasan klien
· Beri
kesempatan pada klien untuk mengungkapkan perasaannya
· Mendengarkan
keluhan klien dengan empati
· Jelaskan
pada klien tentang proses penyakit dan terapi yang diberikan
· Beri
dorongan spiritual/support
|
· Mengetahui
sejauh mana kecemasan tersebut mengganggu klien
· Ungkapan
perasaan dapat memberikan rasa lega sehingga mengurangi kecemasan
· Dengan
mendengarkan keluahan klien secara empati maka klien akan merasa diperhatikan
· menambah
pengetahuan klien sehingga klien tahu dan mengerti tentang penyakitnya
· Menciptakan
ketenangan batin sehingga kecemasan dapat berkurang
|
EVALUASI
|
Kecemasan
berhubungan dengan perubahan status kesehatan
S
: klien menyatakan kesadaran perasaan ansietas dan cara sehat menerimanya
O
: menunjukkan sikap rileks
A
: ansietas teratasi
P
: RT dihentikan
|
Risiko
terjadinya gangguan perfusi jaringan berhubungan dengan adanya perdarahan
S
: klien mengatakan tidak lemes, tidak pusing
O
: perfusi adekuat, nadi perifer kuat, TTV normal, pasien sadar
A
: tidak terjadi gangguan perfusi jaringan
P
: RT dihentikan
|
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
·
Kehamilan ganda atau kembar adalah kehamilan
dengan dua janin atau lebih ( Rustam Mochtar,1998 ).
·
Faktor-faktor yang mempengaruhi adalah : bangsa,
umur, dan paritas, sering mempengaruhi kehamilan kembar 2 telur, factor obat
obat induksi ovulasi ; profertil, clomid, dan hermonegonadotropin dapat
menyebabkan kehamilan dizigotik dan kembar lebiah dari 2, factor keturunan.
·
Berat badan satu janin kehamilan kembar rata
rata 1000 gram lebih ringan dari janin tunggal.
·
Terdapat beberapa perbedaan ciri, sifat, antara
kembar monozogotik dan dizigotik.
·
Kehamilan kembar mempengaruhi ibu dan janin,
diantaranya adalah kebutuhan akan zat zat lainnya, terhadap janin yaitu usia
kehamilan tambah singkat dengan bertambahnya jumlah janin pada kehamilan kembar
: 25 % pada gemelli, 50 % pada triplet, 75 % pada quadruplet yang akan lahir
pada 4 minggu sebelum cukup bulan. Jadi kemungkinan terjadinya bayi premature
akan tinggi.
DAFTAR PUSTAKA
- Carpenito, Lynda. (2001). Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Penerbit Buku Kedokteran EGC: Jakarta.
- Doenges, Marilynn E. 1999. Rencana asuhan keperawatan. EGC: Jakarta
- Hamilton, C. Mary. 1995. Dasar-dasar Keperawatan Maternitas, edisi 6, EGC: Jakarta
- http://drnyol.info/obgyn-grey-zone/in-gynecology/KEHAMILAN-GANDA/
- http://cakmoki86.wordpress.com/2007/02/16/kehamilan gemeli /
- http://www.askep-askeb.cz.cc/2010/01/aske-kehamilan-kembar.html
- Johnson & Taylor. 2005. Buku Ajar Praktik Kebidanan. EGC: Jakarta
- Mansjoer, Arif, dkk. 2001. Kapita Selekta Kedokteran, Jilid I. Media Aesculapius: Jakarta
- Rohmah, Nikmatur, dkk. 2009. Proses Keperawatan Teori dan Aplikasi. Ar-Ruzzmedia: Jogjakarta
- Soekojo, Saleh. 1973. Patologi. UI Patologi Anatomik: Jakarta
- http://bernardosimatupang.wordpress.com/2011/10/27/askep-hamil-kembar/